Amazon cover image
Image from Amazon.com

LUKISAN TARBIAH 3: AIR MATA TERAKHIR Penulis ABEBEN; Editor Shukery Azizan

By: Contributor(s): Material type: TextTextPublisher: Shah Alam, Selangor: Sentap Press Sdn Bhd, 2018Copyright date: ©2018Description: approximately 350 pages illustrations, 23 cmContent type:
  • text
Media type:
  • unmediated
Carrier type:
  • volume
ISBN:
  • 9789672118121
Subject(s): LOC classification:
  • PN6712 .A23 2018
Summary: Jujur. Bilakah kali terakhir engkau menangis? Dan jujur. Untuk siapakah tangisan terakhirmu itu? Kekadang hati kita sudah terlalu gelap dan keras, tak mampu lagi mengalirkan air mata apabila memikirkan betapa banyaknya dosa yang masih belum kita insafi dan istighfari... Betapa hanyut dan larutnya kita dalam hiburan dan gelak tawa, gagal sudah untuk kita mengalirkan air mata untuk-Nya. Namun mudah pula ia menitis, jika untuk artis drama yang tak pernah kenal pun kita siapa. Mudahnya ia menitis, jika matinya karakter fiksyen, yang tak pernah wujud pun di alam nyata. Mudahnya ia menitis, jika untuk pasangan ajnabi yang tak pernah terdetik pun mahu memimpin kita ke syurga. Mudahnya ia menitis, jika gagal mendapat pujian dan sanjungan dunia beserta isinya. Dunia ini sebentar cuma. Yang tidak menangis kini, pastinya akan menangis nanti. Nanti yang pasti tiba. Saat di mana setiap amalan ditimbang dan dikira walau sebesar debu kaca. Saat setitis air mata taqwa yang dialirkan di dunia, jauh lebih bernilai daripada segunung emas dan permata. Menangislah wahai hati... Menangislah wahai jiwa... Moga-moga tangisanmu yang terakhir ini... Adalah tangisan yang akan menyelamatkanmu dari api neraka. Tangisan yang akan membawa dirimu ke syurga. Semoga lukisanku ini menjadi asbab untuk air mata keinsafan. Air mata terakhir yang sering aku mimpikan.
Tags from this library: No tags from this library for this title. Log in to add tags.
Star ratings
    Average rating: 0.0 (0 votes)
Holdings
Item type Current library Call number Status Date due Barcode
Open Shelf PERPUSTAKAAN POLITEKNIK IBRAHIM SULTAN UMUM PN6712 .A23 2018 (Browse shelf(Opens below)) Checked out 08/05/2025 00001041SH
Browsing PERPUSTAKAAN POLITEKNIK IBRAHIM SULTAN shelves, Shelving location: UMUM Close shelf browser (Hides shelf browser)
PL5139 .N87 2019 RASA / PN6712 .A23 2016 LUKISAN TARBIAH / PN6712 .A23 2017 LUKISAN TARBIAH "REFLEKSI": "MELUKIS REALITI, MENCARI SOLUS" 2 : PN6712 .A23 2018 LUKISAN TARBIAH AIR MATA TERAKHIR 3: PN6712 .A23 2020 LUKISAN TARBIAH METAFORA DAKWAH 4: PR9530 .N67 2022 Will You Stay? : A Novel / PZ90 .A38 2022 AKU, KAU & MEOW

Jujur.

Bilakah kali terakhir engkau menangis?

Dan jujur. Untuk siapakah tangisan terakhirmu itu?

Kekadang hati kita sudah terlalu gelap dan keras, tak mampu lagi mengalirkan air mata apabila memikirkan betapa banyaknya dosa yang masih belum kita insafi dan istighfari...

Betapa hanyut dan larutnya kita dalam hiburan dan gelak tawa, gagal sudah untuk kita mengalirkan air mata untuk-Nya. Namun mudah pula ia menitis, jika untuk artis drama yang tak pernah kenal pun kita siapa. Mudahnya ia menitis, jika matinya karakter fiksyen, yang tak pernah wujud pun di alam nyata. Mudahnya ia menitis, jika untuk pasangan ajnabi yang tak pernah terdetik pun mahu memimpin kita ke syurga. Mudahnya ia menitis, jika gagal mendapat pujian dan sanjungan dunia beserta isinya.

Dunia ini sebentar cuma. Yang tidak menangis kini, pastinya akan menangis nanti.

Nanti yang pasti tiba. Saat di mana setiap amalan ditimbang dan dikira walau sebesar debu kaca. Saat setitis air mata taqwa yang dialirkan di dunia, jauh lebih bernilai daripada segunung emas dan permata.

Menangislah wahai hati... Menangislah wahai jiwa...

Moga-moga tangisanmu yang terakhir ini... Adalah tangisan yang akan menyelamatkanmu dari api neraka.

Tangisan yang akan membawa dirimu ke syurga.

Semoga lukisanku ini menjadi asbab untuk air mata keinsafan. Air mata terakhir yang sering aku mimpikan.

There are no comments on this title.

to post a comment.